, ,

Keberadaan Kandang Babi di DAS Jadi Keluhan Pencinta ALam dan Warga, Lurah Pinokalan Lakukan Hal Ini

oleh -20 Dilihat

Kandang Babi di Daerah Aliran Sungai Dikeluhkan Warga dan Pecinta Alam, Lurah Pinokalan Ambil Langkah Tegas

Bitung Keberadaan sejumlah kandang babi di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelurahan Pinokalan, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, menuai protes keras dari warga dan komunitas pencinta alam. Selain dinilai mencemari lingkungan, aktivitas peternakan di area sempadan sungai itu juga dianggap mengancam ekosistem air dan mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

Menanggapi keluhan yang terus meningkat, Lurah Pinokalan langsung turun tangan dan melakukan langkah konkret untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Dalam rapat bersama masyarakat, tokoh lingkungan, dan pemilik kandang, pihak kelurahan menegaskan bahwa pemanfaatan sempadan sungai untuk aktivitas kandang ternak merupakan pelanggaran tata ruang dan aturan lingkungan hidup.

“Kami tidak melarang warga beternak, tapi harus di lokasi yang sesuai aturan. Sungai adalah sumber kehidupan, bukan tempat pembuangan limbah,” tegas Lurah Pinokalan.

Pencemaran dan Bau Tak Sedap Dikeluhkan Warga

Warga sekitar mengeluhkan bau menyengat, limbah cair yang mengalir ke sungai, serta meningkatnya populasi lalat dan nyamuk di area pemukiman. Komunitas pencinta alam juga melaporkan bahwa kualitas air sungai di beberapa titik sudah tercemar, bahkan ikan-ikan kecil yang biasa ditemukan di aliran sungai mulai menghilang.

“Kami sering melakukan pembersihan sungai, tapi percuma kalau terus-menerus tercemar limbah ternak. Ini harus dihentikan,” ujar salah satu relawan lingkungan.

Kandang Babi
Kandang Babi

Baca juga: Polres Bitung Berikan Apresiasi Kepada Tim Patroli Barat dan Timur di Hari Bhayangkara Ke-79

Langkah Responsif Pemerintah Kelurahan

Lurah Pinokalan menyampaikan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat teguran kepada para pemilik kandang, serta meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung untuk melakukan uji kualitas air dan inspeksi lokasi. Tidak hanya itu, kelurahan juga menawarkan solusi relokasi kandang ke lahan yang tidak melanggar peraturan tata ruang dan memiliki akses sistem sanitasi yang lebih baik.

Pihak kelurahan juga berencana menggandeng Dinas Pertanian dan Peternakan agar peternak tetap bisa melanjutkan usahanya secara ramah lingkungan dan berizin.

Sinergi Warga dan Pemerintah Didorong

Menyadari pentingnya keseimbangan antara ekonomi warga dan kelestarian lingkungan, Lurah Pinokalan mengajak semua pihak untuk duduk bersama dan mencari jalan tengah. Edukasi terkait pengelolaan limbah, pentingnya menjaga DAS, dan kesadaran akan dampak jangka panjang pencemaran lingkungan terus digaungkan.

“Kami butuh dukungan semua pihak — warga, peternak, dan pecinta alam — untuk menjadikan Pinokalan sebagai kelurahan yang bersih, sehat, dan harmonis,” tambah Lurah.

Dengan langkah cepat dari pemerintah kelurahan dan kolaborasi masyarakat, diharapkan persoalan kandang babi di DAS Pinokalan bisa segera teratasi. Lingkungan tetap terjaga, dan usaha warga pun tetap berjalan dengan tata kelola yang lebih bijak.

Karena sungai bukan tempat limbah — tapi sumber kehidupan yang harus kita rawat bersama.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.